ICAO Cari Masukan Publik Soal Pelacakan Drone

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada hari Rabu (10/5) meminta masyarakat untuk memberikan masukan mengenai sebuah proposal untuk melacak pesawat tak berawak secara real-time di seluruh dunia untuk menghindari tabrakan dengan jetliner.


Sistem elektronik akan mengidentifikasi semua pesawat tak berawak yang digunakan, posisi, lintasan dan ketinggian mereka, serta siapa pemilik dan lokasi orang-orang yang mengoperasikan mesin terbang dengan jarak jauh.

Informasi real-time yang diberikan oleh negara-negara anggota ICAO pada akhirnya akan digunakan untuk membuat database yang dapat dikonsultasikan oleh pihak berwenang di setiap negara.

Leslie Cary, kepala program pesawat tak berawak ICAO menjelaskan bahwa ini juga akan menjadi langkah pertama dalam menyelaraskan peraturan pesawat tak berawak di wilayah hukum karena industri berkembang pesat.

"Semua negara ini menghadapi masalah yang sama dan ingin menyetujui bidang permainan bersama, "kata Cary.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah menyatakan keprihatinannya tentang meningkatnya jumlah insiden yang melibatkan pesawat tak berawak yang terbang terlalu dekat dengan bandara dan menciptakan bahaya bagi lalu lintas udara komersial.

ICAO umumnya memperhatikan dirinya sendiri dengan penerbangan komersial, namun organisasi internasional yang berbasis di Montreal tersebut memutuskan untuk memperpanjang mandatnya untuk membatalkan permintaan dari negara anggota yang semakin khawatir tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pesawat tak beraturan.

Sebelum menetapkan jadwal untuk pembentukan sistem pemantauan global untuk pesawat tak berawak, otoritas penerbangan sipil ingin terlebih dahulu mengidentifikasi seluas mungkin kebutuhan dan hambatan dari 191 negara anggotanya.

"Kami tidak mengusulkan solusi, kami mengajukan pertanyaan," kata Cary.

Orang-orang dan perusahaan diminta untuk menyerahkan gagasan mereka ke ICAO pada pertengahan Juli dan "proposal terbaik" akan dievaluasi pada sebuah konferensi di Montreal pada bulan September.

Sumber : Rmol

No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Powered by Blogger.